~としたら (to shitara) adalah ungkapan dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan pengandaian atau hipotesis. Ini mirip dengan “jika”, “seandainya”, atau “andaikata” dalam bahasa Indonesia.
Bentuk
~としたら (to shitara) diletakkan setelah kata kerja atau kata sifat, dan diikuti oleh klausa yang menunjukkan hasil atau konsekuensi dari pengandaian tersebut.
Contoh
- 明日雨が降るとしたら、ピクニックは中止です。(Ashita ame ga furu to shitara, pikunikku wa chuushi desu.) – Jika besok hujan, piknik akan dibatalkan.
- 彼が来ないとしたら、どうすればいいでしょうか。(Kare ga konai to shitara, dou sureba ii deshou ka?) – Jika dia tidak datang, apa yang harus kita lakukan?
- 宝くじが当たったら、世界一周旅行に行きたい。(Takarakuji ga atattara, sekai isshuu ryokou ni ikitai.) – Seandainya saya memenangkan lotre, saya ingin melakukan perjalanan keliling dunia.
Penggunaan
~としたら (to shitara) digunakan untuk:
- Membuat hipotesis: Membayangkan suatu situasi atau kondisi yang mungkin terjadi atau tidak terjadi.
- Mempertimbangkan kemungkinan: Mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan konsekuensinya.
- Memberikan saran: Memberikan saran atau nasihat berdasarkan suatu pengandaian.
Nuansa
~としたら (to shitara) memberikan nuansa:
- Ketidakpastian: Menunjukkan bahwa situasi atau kondisi yang diandaikan belum tentu terjadi.
- Kemungkinan: Menunjukkan bahwa ada kemungkinan, meskipun kecil, bahwa pengandaian tersebut bisa menjadi kenyataan.
- Pertimbangan: Menunjukkan bahwa pembicara sedang mempertimbangkan suatu kemungkinan dan konsekuensinya.
Perbedaan dengan ~たら (tara)
~としたら (to shitara) dan ~たら (tara) keduanya bisa digunakan untuk menyatakan pengandaian, tetapi ada sedikit perbedaan nuansa:
- ~としたら (to shitara): Lebih formal dan menekankan pada hipotesis atau kemungkinan.
- ~たら (tara): Lebih umum dan menekankan pada kondisi atau syarat.