Pola kalimat ~に ~れる (ni ~rareru) memang menunjukkan kalimat pasif, tetapi dengan tambahan nuansa makna. Mari kita bedah:
~に (ni) dalam kalimat pasif menunjukkan pelaku tindakan. Ini seperti preposisi “oleh” dalam bahasa Indonesia.
~れる (rareru), seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengubah kata kerja menjadi bentuk pasif.
Nuansa Makna
Pola kalimat ini memberi penekanan pada dampak atau pengaruh yang diterima oleh subjek akibat tindakan yang dilakukan oleh pelaku (~に).
- Subjek “merasakan” tindakan tersebut secara langsung.
- Seringkali, tetapi tidak selalu, memiliki konotasi negatif atau tidak menyenangkan.
Contoh Kalimat
- 泥棒に財布を盗まれました。(Dorobō ni saifu o nusumaremashita.) – Dompet saya dicuri oleh pencuri.
- Di sini, penekanannya pada “saya” (yang tidak disebutkan secara eksplisit sebagai subjek) yang mengalami kerugian karena dompetnya dicuri.
- 先生に名前を呼ばれました。(Sensei ni namae o yobaremashita.) – Nama saya dipanggil oleh guru.
- Kalimat ini fokus pada “saya” yang mendengar dan merasakan tindakan “dipanggil” oleh guru.
- 犬に手を噛まれました。(Inu ni te o kamaremashita.) – Tangan saya digigit anjing.
- Kalimat ini menekankan “saya” yang merasakan sakit karena digigit.
Perbandingan
Bandingkan dengan kalimat pasif tanpa “ni”:
- 財布が盗まれました。(Saifu ga nusumaremashita.) – Dompet dicuri. (Fokus pada dompet yang dicuri, tanpa menyebutkan pelaku)
Catatan Penting:
- Tidak semua kalimat pasif dengan ~に~れる berkonotasi negatif.
- Contoh: 友達にプレゼントをもらいました。(Tomodachi ni purezento o moraimashita.) – Saya diberi hadiah oleh teman. (Meskipun tidak negatif, tetap menekankan “saya” yang menerima hadiah.)
- Pemilihan antara menggunakan ~に~れる atau kalimat pasif tanpa “ni” tergantung pada nuansa dan fokus yang ingin disampaikan.
Semoga penjelasan ini membantu pemahaman Anda tentang pola kalimat pasif ~に~れる!